TEMPO.CO, Jakarta - Jose Mourinho bicara soal kesulitan mengubah mentalitas tim peninggalan rezim Louis van Gaal di Manchester United (MU). Hal itu ia ungkapkan setelah timnya meraih kemenangan 2-1 atas Leicester City di laga Community Shield 2016 di Stadion Wembley, Ahad malam lalu.
Kemenangan di laga pembuka tirai Liga Inggris itu mengawali debut Mourinho setelah Manchester United menelan kegagalan di Liga Inggris musim 2015/2016. Kesuksesan meraih trofi Community Shield itu menjadi bukti bahwa ia sudah mulai mampu mengikis sisa-sia mentalitas rezim Van Gaal.
"Situasinya tidaklah mudah untuk mengubah dinamika tim secara keseluruhan. Tidak mudah bagi saya untuk mempunyai 20 pemain dan memulai dari nol," kata Mourinho kepada Manchester Evening. "Setelah dua tahun bekerja, ada banyak hal yang berkecamuk secara otomatis dalam pikiran. Sulit untuk melakukan perubahan, hanya saja kami terus bekerja keras dan para pemain berusaha terus beradaptasi."
Ia melakukannya secara bertahap. "Langkah demi langkah. Tim yang saya bentuk ini menjadi tim hasil racikan saya," kata Mourinho.
Ketika berbicara mengenai Zlatan Ibrahimovic, ia mengatakan, "Penampilan Zlatan makin tajam dan lini depan kami makin dominan serta para pemain kami makin mendekati kotak penalti lawan," katanya kepada BBC.
"Ia (Zlatan) bukan pemain yang memiliki kecepatan seperti Jamie Vardy, yang mampu bermain 50 yard dari kotak penalti. Ia memerlukan dukungan sesama rekan pemain untuk menciptakan peluang. Ini yang terus kami usahakan agar terjadi perubahan dalam penampilan tim," kata Mourinho.
ANTARA