TEMPO.CO, Jakarta - Presiden FIFA Gianni Infantino menyatakan sejarah telah terjadi dalam laga persahabatan antara Prancis dan Italia di San Nicola Stadium, Bari, Jumat dinihari, 2 September 2016. Dalam laga yang dimenangi Prancis 3-1 itu, wasit untuk pertama kalinya menggunakan teknologi tayang ulang video (video replay).
Video replay itu digunakan saat Italia mengklaim telah terjadi handsball oleh pemain Prancis, Layvin Kurzawa. Wasit Bjorn Kuipers lantas menghentikan pertandingan dan melihat tayangan ulang video. Dia akhirnya menetapkan tak ada handsball dalam kejadian itu, sehingga ia tak memberikan tendangan bebas kepada Italia.
"Anda bisa melihat wasit menghentikan pertandingan beberapa menit, dan saat itu dua wasit memverifikasi (lewat video) bahwa tak ada penalti," kata Infantino. "Kita melihat sejarah sepak bola di sana. Kami berada di 2016 dan sudah saatnya mencobanya."
Infantino berharap teknologi itu akan digunakan pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Sebelumnya, uji coba sudah dilakukan di Divisi III Liga Amerika dan akan dicoba di enam negara lain dalam dua tahun berikutnya, termasuk di Jerman dan Italia.
Dalam pertandingan itu, Prancis menang berkat gol Layvin Kurzawa, Olivier Giroud, dan Anthony Martial. Sedangkan gol tunggal Italia dicetak Graziano Pelle. Kekalahan ini menjadi awal buruk bagi pelatih baru Italia, Giampiero Ventura. (Baca: Debut Buruk Pelatih Ventura, Italia Ditekuk Prancis 1-3)
BBC | GUARDIAN | NS
Baca:
Kehilangan Gelar Pemain Termahal Dunia, Ini Kata Gareth Bale
Mustafi dan Perez Datang, Bagaimana Formasi Ideal Arsenal?
Transfer Pemain, Liga Inggris Masih yang Terboros