TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Persebaya menghukum pelatih Iwan Setiawan dengan larangan mendampingi timnya dalam satu laga. Hukuman itu diberikan menyusul aksi Iwan yang mengacungkan jari tengah kepada Bonek—suporter Persebaya—seusai laga melawan Martapura FC, Ahad lalu.
"Kami suspend satu pertandingan," kata Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda, Senin, 1 Mei 2017. Ia menyampaikan pernyataan itu setelah memperkenalkan dua striker baru, Rishadi Fauzi dan Mardiono, di Graha Pena, Surabaya.
Selain dilarang mendampingi tim, Iwan dikenai denda Rp 100 juta.
Baca: Pertajam Lini Depan, Persebaya Datangkan 2 Striker dari Liga 1
Azrul berujar, keputusan pemberian sanksi itu diambil bukan semata-mata karena desakan Bonek. "Kami beri sanksi bukan karena hasil, tapi karena sikap. Saya paham ada tuntutan dari Bonek, tapi manajemen juga punya tuntutan kepada pelatih dan pemain," ucap putra sulung Dahlan Iskan tersebut.
Azrul menilai sanksi terhadap mantan pelatih Persija dan Borneo FC itu sudah berat. Agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap pelatih dan pemain. "Hal ini tidak baik untuk tim," tutur sembari sambil mengatakan Iwan telah meminta maaf atas sikapnya.
Manajemen, menurut Azrul, belum punya rencana memecat Iwan Sebagai pelatih. "Sangat tidak fair menilai tim hanya dari hasil dua laga," katanya menanggapi tuntutan Bonek yang meminta Iwan dipecat menyusul hasil buruk Persebaya pada dua laga awal Grup 5 di Liga 2.
Dari dua laga awal, Persebaya hanya meraih satu poin hasil sekali imbang menghadapi Madiun Putra dan sekali kalah oleh Martapura FC. Dengan raihan itu, Persebaya berada di dasar klasemen Grup 5. Hasil buruk dan sikap arogan Iwan itulah yang membuat Bonek menuntut manajemen memecatnya.
NUR HADI