TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Ajax Amsterdam, Peter Bosz, mengatakan timnya tak akan mengubah gaya permainan pada laga final Liga Europa kontra Manchester United (MU) Kamis dini hari nanti. Peter Bosz bertekad untuk membuktikan gaya permainan siapa yang lebih unggul pada laga itu.
"Kami hanya memiliki peluang untuk mengalahkan Manchester United jika kami bermain dengan gaya yang biasa kami mainkan, gaya yang sudah kami kembangkan semusim ini dan saya menyebutnya dengan gaya Ajax," ujarnya.
Secara taktik Manchester United dan Ajax merupakan dua kutub yang berlawanan. Manchester United di satu sisi memiliki gaya yang lebih pragmatis. Mereka akan berupaya tak kebobolan dengan bermain difensif sambil mencoba mencuri gol lewat serangan balik.
Baca: Final Liga Europa: Manchester United Lebih Diunggulkan dari Ajax
Sebaliknya, Ajax akan mencoba terus bermain menekan dan tak membiarkan para pemain Manchester United nyaman menguasai bola di kaki mereka.
Bosz menyebut pertemuan kedua gaya permainan itu sebagai hal yang klasik dan romantis karena kedua gaya itu memang saling bertentangan sepanjang sejarah sepak bola. Karena itu, dia bertekad untuk membuktikan gaya permainan siapa yang lebih unggul pada laga yang akan berlangsung di Stockholm, Swedia itu.
"Kita akan melihat dua gaya yang berbeda dan kita semua akan melihat gaya permainan mana yang akan keluar menjadi juara," lanjutnya.
Baca juga: Final Liga Europa: Manchester United Kenakan Pita Tanda Berkabung
Soal skuad asuhnnya yang masih berusia sangat muda, Bosz menilai hal itu tak menjadi masalah. Dia mengatakan bahwa skuad muda Ajax telah membuktikan kemampuan dan kekuatan mental mereka ketika menyingkirkan Olympique Lyonnais yang para pemainnya lebih berpengalaman pada babak semi final.
"Sangat hebat jika para pemain saya tak merasa gugup. Saya tahu mereka masih sangat muda dan kami harus membantu mereka. Tetapi kami telah mempersiapkan laga ini sejak semifinal melawan Lyon," ujarnya.
Ajax Amsterdam memang memiliki usia rata-rata pemain yang sangat muda. Sepanjang musim ini di Liga Europa, rata-rata usia 11 pemain inti mereka hanya 22 tahun. Bahkan di Liga Belanda mereka mencetak sejarah dengan rata-rata usia seluruh skuad mereka yang hanya 20 tahun 139 hari. Sementara MU memiliki usia rata-rata sekitar 26 tahun saat ini.
BBC|FEBRIYAN