TEMPO.CO, Kuta - Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, mengatakan kualitas Hanis Saghara semakin tampak sejak bergabung pada awal Desember 2017. Ia pun siap memberikan kesempatan lebih kepada penyerang muda ini.
"Saya kira dia (Hanis) sudah layak. Ada beberapa pemain yang layak di Piala Presiden dan Liga Champions Asia (LCA)," kata Widodo seusai laga uji tanding Bali United vs Putra Tresna di Lapangan Banteng, Kuta, Jumat, 12 Januari 2018.
Hanis pun siap menjawab kepercayaan pelatih Widodo Cahyono Putro terhadapnya dalam ajang Piala Presiden. "Menurut saya, sekarang harus belajar, belajar. Semua (pemain) dengan tim bagus," ucapnya.
Hanis pun tidak ingin berandai-andai terkait dengan penampilan yang ingin ia tampilkan untuk Bali United saat Piala Presiden. "Berikan yang terbaik untuk Bali United. Yang penting, tim menang," ujar mantan pemain tim nasional U-19 itu.
Widodo menyatakan, karena jadwal mepet yang dihadapi timnya, ia siap menyiapkan dua tim untuk diturunkan dalam ajang berbeda. Hanis dianggapnya siap untuk menjadi andalan di tim yang diperkuat para pemain muda.
Menurut Widodo, meskipun ia menyiapkan dua tim untuk ajang yang berbeda, skema permainannya tetap sama. "Kami sudah tahu komposisi (pemain) yang bisa langsung tancap gas," tuturnya.
Bagi Widodo, yang terpenting adalah para pemain menjalin prinsip kebersamaan. Ia tidak ingin tim yang dibagi tersebut terdapat perbedaan antara inti dan pelapis. "Faktor kebersamaan karena ada beberapa pemain baru harus menjadi satu keluarga. Pemain baru masih menjajaki chemistry," katanya.
Saat Bali United uji tanding menghadapi tim sepak bola lokal Putra Tresna, pertandingan berjalan penuh 90 menit. Namun dibagi dalam tiga babak, masing-masing 30 menit. Skor akhir pertandingan tersebut 7-2 untuk kemenangan Bali United. Pencetak gol terbanyak Bali United adalah Hanis Saghara. Hanis tidak digantikan dalam tiga babak. Hanis mencetak empat gol. Dua gol lain dicetak Miftahul Hamdi. Sedangkan satu gol lagi dibuat Yandi Sofyan.
Saat uji tanding tersebut, Widodo meminta pemain Bali United bermain terus menyerang. "Itu prinsip saya kalau ingin memenangi pertandingan, tapi tidak keluar dari rule yang ditentukan. Filosofi saya, sepak bola menyerang dengan dominasi penguasaan bola," ujarnya.