TEMPO.CO, Jakarta - Alexis Sanchez melakukan debutnya bersama Manchester United dalam pertandingan Liga Primer Inggris di Stadion Wembley, London, Kamis dinihari 1 Februari 2018. Tapi, Sanchez gagal membawa dampak besar buat tim barunya melawan Tottenham Hotspur. Mereka kalah 0-2.
Dengan ketinggalan 15 poin dari pemimpin klasemen, Manchester City, pada 13 pertandingan terakhir, dalam perhitungan di atas kertas, cukup sulit buat tim asuhan manajer Jose Mourinho ini untuk menggeser City dari puncak klasemen. Adapun Tottenham masih di urutan kelima dengan berjarak 20 poin dari City.
Mourinho boleh berharap City asuhan seterunya sejak di Spanyol, Pep Guardiola, terus-menerus melorot pada “babak terakhir” drama Liga Inggris. Tapi, bila melihat kemenangan meyakinan City yaitu 3-0 melawan West Brom dinihari tadi, pasukan Guardiola mengisyaratkan mereka siap tancap gas di putaran terakhir kompetisi.
Sanchez sering diejek suporter Tottenham dalam pertandingan di Wembley itu dengan teriakan atau suitan, “huuu.” Mantan pemain Arsenal itu –klub tetangga Tottenham di London- tidak bisa leluasa bermain seperti ketika melakukan debutnya bersama Manchester United di Piala Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) pekan lalu.
Tottenham bukan sekelas Yeovil. Tim asuhan manajer Mauricio Pochettino bermain lebih bagus dengan pressing atau tekanan dan agresivitas yang tinggi. Pertandingan baru 11 detik, pemain Tottenham, Christian Eriksen sudah menjebol gawang Manchester United.
Pertandingan masih berjalan pada tahap awal, yaitu menit ke-28, ketika gawang pasukan Jose Mourinho sudah kebobolan lagi melalui gol bunuh diri pemain belakang Phil Jones.
“Kami bisa memenangi pertandingan jika kamu sudah siap untuk bertarung,” kata Pochettino setelah pertandingan.
Mungkin Mourinho memang “belum siap” untuk bertarung mati-matian buat mendongkel tetangga sekaligus musuh bebuyutan, Guardiola dan kawan-kawan, dari puncak klasemen.
Adalah mungkin juga ada benarnya Mou pernah bilang menyiapkan Sanchez untuk target Setan Merah memenangi Liga Primer Inggris musim depan, 2018-2019.
Sebab, dinihari itu, Manchester United yang berjuluk Red Devils atau Setan Merah sama sekali bukan sosok hantu yang menakutkan. Mereka main jelek. Mou melukiskan gol pertama yang bersarang ke gawang mereka sebagai hal yang “gila”. “Gol kedua membunuh mental tim kami,” katanya.
GUARDIAN | BBC | HARI PRASETYO