TEMPO.CO, Jakarta - Pep Guardiola mengungkapkan pandangannya bahwa ia akan dianggap gagal sebagai manajer pelatih di Manchester City jika ia tidak bisa memenangi Liga Champions Eropa.
Mantan manajer Barcelona ini sudah memenangi lima gelar juara turnamen utama sejak menangani Manchester City pada 2016, termasuk Liga Primer Inggris 2017-18 dan 2018-19. Tapi, ia belum bisa membawa City memenangi kejuaraan utama antarklub Eropa tersebut.
“Tahun lalu adalah hal istimewa buat kami. Tapi, orang bilang, “Tapi anda tidak memenangi Liga Champions'," kata Guardiola. “Itulah sebabnya saya akan dihakimi, jika kami tidak memenanginya dalam periode final saya di sini, saya akan dianggap gagal. Saya tahu itu.”
Manchester City belum pernah melewati babak perempat final Liga Champions Eropa di bawah asuhan Guardiola. Mereka disingkirkan Monaco, Liverpool, dan Tottenham Hotspur dalam tiga musim terakhir.
Pada malam ini, Minggu 2 Februari 2020, di Tottenham Hotspur Stadium, London, tim asuhan Guardiola ini akan melakukan pertandingan tandang ke markas tim tuan rumah berjuluk Spurs itu untuk pertama kali sejak City kalah di tempat itu pada perempat final pertama Liga Champions.
Manchester City kalah 0-1 di kandang Tottenham pada perempat final pertama Liga Champions musim lalu. Saat itu Spurs masih ditangani Mauricio Pochettino. Adapun malam ini Pep Guardiola akan berhadapan dengan manajer Spurs yang baru, Jose Mourinho, yang merupakan musuh lamanya sejak di Liga Spanyol.
“Mereka cukup berbeda tapi ada kesamaan, yaitu keduanya cukup agresif. Saya melihat Tottenham di Southampton dan permainan mereka hidup,” jelas Guardiola.
“Setiap manajer mempunyai ide yang berbeda. Keduanya manajer hebat. Mauricio Pochettino ada dui sana lima atau enam tahun. Adapun Mourinho baru tiga bulan. Semua manajer butuh waktu untuk membuat tim bermain yang mereka inginkan, “ kata Pep Guardiola.