TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PSIS Semarang meminta kepada para pemainnya untuk mengisolasi diri sendiri dan tidak bepergian keluar rumah jika tidak penting demi menghindari terpapar virus corona atau Covid-19.
"Lockdown dengan cara realistis seperti usahakan stay di rumah, hindari keluar rumah kecuali jika harus menjaga kebugaran dengan latihan mandiri di lapangan," ujar dokter tim PSIS Semarang, Alfan Nur Asyhar seperti dilansir di laman resmi klub, Rabu, 18 Maret 2020.
Setelah PSSI mengumumkan kompetisi sepak bola di Indonesia dihentikan sementara karena adanya virus corona, PSIS meliburkan pemainnya. Klub asal Ibu Kota Jawa Tengah itu dijadwalkan baru bertanding lagi melawan PSS Sleman pada Jumat, 3 April mendatang.
Alfan menginstruksikan kepada para pemain PSIS untuk memanfaatkan waktu jeda ini untuk pemulihan kondisi sesuai standar atlet sehingga imunitas dan kebugaran tetap terjaga.
Ia juga meminta mereka untuk membatasi diri dan tidak melakukan swafoto dengan para pendukung serta menggunakan masker jika keluar rumah. Apabila merasakan kondisi tubuh yang kurang fit, kata dia, harus berkonsultasi dengan dokter tim.
"Jika harus keluar rumah gunakan masker, hindari foto selfie dan bersinggungan dengan fans terlebih dahulu," kata dia.
"Jika terjadi gangguan kesehatan seperti demam, batuk, pilek ataupun ada sesak nafas maupun diare segera kontak dokter tim sehingga segera ada solusi," kata dia menambahkan.
PSIS Semarang Medical Departmen berencana melakukan screening Covid-19 bekerja sama dengan Charlie Hospital setelah pemain kembali berkumpul. Hal itu akan dilakukan sesuai rekomendasi dari Chief Executive Officer (CEO) klub, Yoyok Sukawi.