Dalam perjalanannya, Lionel Messi memainkan peran false nine dari posisi yang berbeda-beda. Mulai dari sayap kanan, sayap kiri hingga penyerang tengah.
Saat Samuel Eto'o hengkang ke Inter Milan pada awal musim 2009-2010 misalnya. Guardiola lebih banyak menaruh Messi sebagai penyerang tengah setelah hubungan si pelatih dengan penyerang Zlatan Ibrahimovic memanas. Akan tetapi perannya sebagai false nine pun tak berubah.
Begitu pula ketika Barcelona ditinggal Ibrahimovic dan Thierry Henry dan memboyong Alexis Sanchez pada musim 2011-2012. Dengan Pedro Rodriguez dan Sanchez menempati posisi sayap, Messi lebih banyak bermain di area kotak penalti lawan dan turun ke lini tengah.
Meskipun demikian, Guardiola sebenarnya tak hanya memainkan satu false nine di Barcelona, bahkan hingga kini di Manchester City. Lionel Messi mendapatkan banyak bantuan dari Xavi Hernandez yang juga didorong lebih ke depan. Di Manchester City saat ini, peran Xavi itu banyak dimainkan oleh Kevin de Bruyne dengan Raheem Sterling bermain di posisi mirip Messi.
False nine memang tak hanya terpaku pada satu pemain saja karena konsep itu adalah sebuah peran, bukan posisi. Di lapangan, peran false nine bisa berubah-ubah dari satu pemain ke pemain yang lain. Pergerakan antar pemain yang cair, tak terpaku pada posisinya, menjadi kunci memainkan skema false nine dalam sepak bola modern.
Bisa saja seorang gelandang bertahan atau bek kemudian merangsek ke depan dan menciptakan peluang bahkan gol. Hal itu tampak dalam permainan Barcelona di era Ronald Koeman saat ini.
Gol keempat Barcelona ke gawang Villarreal menjadi contohnya. Messi turun jauh ke belakang sementara Sergio Busquet yang sangat jarang maju ke depan tiba-tiba sudah berada di kotak penalti lawan. Alhasil skema itu membuat lini belakang Villarreal terkejut dan memaksa bek Pau Torres menciptakan gol bunuh diri.
Pada dua gol awal Barcelona pada laga akhir pekan kemarin. Peran false nine tersebut juga dimainkan oleh Philippe Coutinho. Gelandang asal Brasil itu menjadi konduktor serangan Barcelona.
Ronald Koeman tampaknya ingin mengaburkan konsep bahwa Lionel Messi adalah satu-satunya false nine dalam skema permainan Barcelona. Tujuannya adalah menimbulkan lebih banyak kebingungan bagi lini belakang lawan dan membuat mereka bermain lebih atraktif, tak tergantung pada Lionel Messi seorang.
GUARDIAN| SPORTKEEDA| GOAL| MARCA| AS