TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengatakan telah memiliki sejumlah alternatif strategi untuk menghadapi Vietnam pada fase grup Piala AFF 2020. Bertanding pada Rabu, 15 Desember 2021, pelatih asal Korea itu mengaku punya keleluasaan dalam memilih pemain yang bakal turun.
"Kami memang bisa menurunkan formasi berbeda-beda, menyesuaikan dengan tim mana yang akan kami lawan," ujar pelatih 52 tahun dalam konferensi pers menjelang pertandingan pada Selasa, 14 Desember 2021.
Dalam dua laga sebelumnya, Skuad Garuda memang tampil dengan skema berbeda. Asnawi Mangkualam dan rekan-rekan turun dengan formasi 4-2-3-1 saat meladeni Kamboja. Shin Tae-yong mengubah taktik dengan skema 4-3-3 ketika menghadapi Laos.
Dengan kedalaman skuad yang baik, mantan juru taktik timnas Korea Selatan itu kembali berpotensi mengubah strategi yang bakal digunakan ketika pertandingan berjalan. "Performa pertandingan kadang naik turun. Bisa dilihat Kamboja babak pertama lebih baik. Lawan Laos lebih baik di babak kedua. Jadi, strategi bisa beda-beda tergantung lawan," kata dia.
Shin pun tidak mempersoalkan timnas Indonesia yang belum clean sheet dalam dua laga sebelumnya. Kebobolan melawan Laos dan Kamboja, kata dia, menjadi sebuah hal yang tak bisa diprediksi karena karakteristik dua tim yang berbeda. "Kami tak bisa mengomentari kebobolan itu," tutur dia.
Laga timnas Indonesia melawan Vietnam menjadi penting untuk menentukan tim yang bakal lolos ke semifinal. Pemenang dari laga ini berpotensi besar lolos ke semifinal. Tim yang kalah akan melakoni duel hidup-mati di laga terakhirnya.
Saat ini, timnas Indonesia sedang berada di puncak klasemen Grup B Piala AFF 2020 dengan enam poin. Skuad Garuda hanya unggul produktivitas gol dari The Golden Star. Poin yang sama juga diraih dengan timnas Malaysia.
Legenda sepak bola nasional, Bambang Nurdiansyah, mencatat sejumlah kekurangan timnas Indonesia ketika tampil melawan Kamboja dan Laos. Menurut dia, para masih bermain terburu-buru karena ingin menciptakan banyak gol. "Kalau tim kita secara kualitas mumpuni, tapi anak-anak ini main bolanya kurang sabar," ujar Bambang.
Mantan pemain klub Pelita Jaya ini berpendapat, dalam sepak bola, untuk menjebol gawang lawan, butuh proses membongkar dan mencari celah di pertahanan lawan. Jika terburu-buru ingin mencetak gol, dia melanjutkan, pemain justru akan mudah kehilangan bola. "Bisa terlihat pemain timnas Indonesia terlalu gampang kehilangan bola," kata dia.
Baca juga : Piala AFF 2020: Pelatih Vietnam Tantang Timnas Indonesia Main Terbuka