TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah klub di Liga 1 ikut menanggapi Kongres Luar Biasa atau KLB PSSI yang menjadi salah satu rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF Tragedi Kanjuruhan). Dua klub yang sudah menyatakan sikap ialah Persis Solo dan Persebaya Surabaya.
Tuntutan KLB PSSI tidak terlepas dari tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022. Dalam peristiwa tersebut ratusan orang meninggal usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Menanggapi hal itu, salah satu anggota Komite Eksekutif atau Exco PSSI Ahmad Riyadh menyatakan sudah menjadi hak anggota atau voter dari federasi sepak bola Indonesia untuk mengajukan Kongres Luar Biasa. Meski demikian, Riyadh menyatakan semua proses harus seusai dengan statuta PSSI.
"Adalah hak setiap anggota atau voter untuk mengajukan usulan atau permintaan KLB. (PSSI) menindaklanjuti sesuai dengan ketentuan dalam statuta," kata Riyadh kepada Tempo, Rabu, 26 Oktober 2022.
Dalam statuta PSSI mekanisme untuk menggelar KLB diatur pada Pasal 34. Salah satu syaratnya adalah 50 persen anggota PSSI yang terdiri dari klub Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 atau 2/3 delegasi perwakilan PSSI mengajukan permintaan secara tertulis. Selain itu, untuk menggelar KLB PSSI, federasi setidaknya membutuhkan waktu tiga bulan.
Sebelumnya, Persis Solo menyatkan akan mengirimkan surat kepada PSSI soal pelaksanaan Kongres Luar Biasa. Dalam pernyataan resmi klub, mereka meminta KLB dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah surat dikirim.
"Sehubungan dengan pernyataan resmi klub pada 7 Oktober 2022 dan keterangan laporan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan pada 14 Oktober 2022, PT. Persis Solo Saestu (PERSIS) menganggap bahwa federasi dan operator liga belum memenuhi tanggung jawab dan tuntutan yang telah disampaikan oleh PERSIS dan TGIPF. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, PERSIS meminta kepada PSSI untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) selambat-lambatnya 30 hari setelah surat ini dikirim," tulis pernyataan resmi Persis dikutip dari laman Persis.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Persebaya Surabaya. "Yang pertama untuk diselenggarakannya KLB PSSI, untuk kebaikan sepak bola nasional secara menyeluruh. Tragedi Gelora Bandung Lautan Api Juni lalu, disusul tragedi Kanjuruhan 1 Oktober lalu, begitu memukul kita semua. Yang kedua adalah mengajukan segera diselenggarakannya RUPSLB PT Liga Indonesia Baru, untuk membahas kepastian liga," tulis pernyataan Persebaya dikutip dari laman resmi.
Baca: Persebaya-Persis Sepakat Desak KLB, Bagaimana Respons Klub Liga 1 Lainnya?