TEMPO.CO, Jakarta - Turki merupakan salah satu negara penghasil pemain sepak bola berkualitas. Negara yang baru saja melaksanakan pemilu ini memiliki beberapa pemain keturunan mereka yang bermain untuk negara dengan kultur sepak bola yang kental seperti Jerman. Dari Ilkay Gundongan hingga Mesut Ozil, ini sejumlah pemain sepak bola keturunan Turki yang membela Timnas Jerman.
4 Pemain Sepak Bola Keturunan Turki
Disarikan dari berbagai sumber, ini 4 bintang sepak bola berdarah Turki:
1. Emre Can
Mengutip dari laman Bundesliga, Emre Can lahir pada 12 Januari 1994 di Frankfurt am Main dan bermain untuk Borussia Dortmund. Dia bermain untuk SV Blau-Gelb Frankfurt dari 2000-2006, untuk Eintracht Frankfurt dari 2006-2009, untuk FC Bayern München dari 2009-2013, untuk Bayer 04 Leverkusen dari 2013-2014, untuk Liverpool FC dari 2014-2018, untuk Juventus FC Turin dari 2018-2020 dan bermain untuk Borussia Dortmund sejak 2020.
Pada musim 2022/2023 ini, pemain berusia 29 tahun itu sudah mencetak dua gol ke gawang lawan. Hingga saat ini, dia telah membuat satu assist. Dalam 18 dari 25 pertandingan musim sebelumnya, dia berada di starting line-up. Dari 25 pertandingan tersebut, Emre Can memenangkan 15 pertandingan bersama klubnya.
2. Mesut Ozil
Dilansir dari Planet Sport, Mesut Ozil adalah mantan pemain sepak bola profesional yang kerap dijuluki 'Raja Assist'. Selama karier sepak bola profesionalnya, Ozil berhasil memenangkan berbagai trofi bergengsi, baik di level internasional maupun klub. Ozil tercatat pernah membela beberapa klub besar Eropa, seperti Schalke, Werder Bremen, Real Madrid, Arsenal, Fenerbahce, dan Basaksehir. Dia juga bermain 92 kali untuk tim nasional Jerman.
Setelah memulai kariernya di Schalke 04, Ozil mengukir namanya di Werder Bremen. Selama membela Bremen, dia mencatatkan 15 assist dan memenangkan DFB-Pokal di musim pertamanya. Setelah mencatat performa mengesankan, Ozil pindah ke Real Madrid dengan harga 15 juta Euro pada 2010. Ozil menduduki peringkat pertama dalam assist liga selama tiga musim berturut-turut di Madrid hingga namanya masuk dalam UEFA Team of the Year pada 2013.
Setelah membela Madrid, dia pindah ke Arsenal dengan memecahkan rekor transfer klub sekitar £42,5 juta pada September 2013. Pada musim pertamanya, Arsenal mengakhiri paceklik trofi sembilan tahun mereka dengan menjuarai Piala FA. Selain itu, Ozil mampu menjadi pemain tercepat yang mencapai 50 assist dalam sejarah Liga Primer Inggris.
Ozil kemudian bergabung dengan klub Turki Fenerbahce dengan status bebas transfer pada Januari 2021. Dia mencatatkan 38 penampilan dalam satu setengah musim di Yellow Canaries sebelum kontraknya diakhiri dengan kesepakatan bersama. Dia kemudian bergabung dengan sesama tim Turki, Istanbul Basaksehir, dengan kontrak satu tahun sebelum memutuskan pensiun Maret 2023 lalu.
Seperti Emre Can, Ozil juga memiliki darah turki dalam dirinya. Bahkan saat ini, pemain yang sempat mengunjungi Indonesia pada 2022 lalu itu pernah memposting fotonya bersama Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan di akun Twitternya.
3. Ilkay Gundogan
Saat ini, Ilkay Gundogan merupakan salah satu pemain andalan Manchester City di lini tengah. Ia lahir di Jerman pada 24 Oktober 1990.
Menurut laman resmi City, mancity.com, Gundogan menghabiskan waktu di beberapa klub sebagai pemuda, termasuk Schalke 04, sampai karir seniornya dimulai dengan kepindahan ke FC Nurnberg pada 2009.
Debutnya sebagai pemain senior tiba pada Maret 2010, tetapi setelah beberapa kali tampil musim itu, dia tampil mengesankan di tim yang menempati posisi keenam di Bundesliga 2010-2011. Performanya mendorong Dortmund untuk bergerak dan transfer musim panas 2011 terbayar dengan gaya permainannya yang bagus untuk Klub.
Setelah 5 tahun bersama Dortmund, Gundogan melakukan debutnya di City melawan Borussia Monchengladbach pada September 2016 dan mencetak gol pertamanya melawan Bournemouth empat hari kemudian.
Dia mengalami cedera lutut serius melawan Watford pada Desember 2016, membuatnya absen selama beberapa bulan. Tetapi setelah pemulihannya, terbukti pemain bertinggi badan 1,8 meter ini menjadi sosok penting selama kemenangan gelar Liga Premier 2018 City.
Gundogan memenangkan dua Piala Carabao pada 2018 dan 2019, serta menambah satu medali Liga Premier dan Piala FA ke dalam koleksinya.
Dia juga bermain untuk Jerman selama kampanye Piala Dunia 2018 mereka di Rusia. Gundogan adalah anggota kunci dari skuad Pep Guardiola dan salah satu nama depan manajer di lembar tim.
4. Mehmet Scholl
Melansir dari pantheon.world, Mehmet Tobias Scholl lahir di Karlsruhe Jerman pada 16 Oktober 1970. Scholl adalah manajer dan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Jerman. Dia memainkan sebagian besar karirnya sebagai gelandang serang untuk Bayern Munich.
Selama bermain, ia pernah memenangkan Piala UEFA pada 1996 dimana ia berkontribusi dengan mencetak gol di setiap leg final, Euro 1996, dan Liga Champions UEFA pada 2001. Tidak hanya itu, ia juga pernah meraih delapan kali gelar juara Bundesliga (semuanya dengan Bayern Munich)
Menurut transfermarkt, Sebelum membela Bayern Munich, Scholl pernah membela beberapa klub jerman lain seperti SV Nordwest Karlsruhe (1976-1982), Karlsruher SC (1982-1989). Statistik performa sepanjang karirnya adalah 534 laga, dengan 129 gol dan 120 assist. Pemain yang juga berdarah turki ini memutuskan untuk gantung sepatu pada 1 Juli 2007 bersama klub yang paling lama dibelanya, Bayern Munchen.
Pilihan Editor: Kata Pep Guardiola setelah Ilkay Gundongan Bawa Manchester City Bungkam Everton 3-0
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.