KT mendapatkan kontrak sponsorship dengan Lee pada 2019, dan memperbarui kontrak bulan lalu. Perusahaan menolak berkomentar apakah akan membatalkan kontrak dengan Lee.
“Kami sedang memantau masalah ini, dan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan dalam berbagai cara,” kata juru bicara KT. Dia menolak memberikan komentar lain.
Nexon juga terkena dampak meningkatnya celaan publik terhadap Lee. Bulan lalu, FC Online, game produksi perusahaan tersebut, meluncurkan acara khusus yang menampilkan Lee.
Paris Baguette, waralaba toko roti SPC, merasa bingung dengan kemitraan periklanannya dengan PSG. Sekalipun perusahaan tersebut belum menandatangani kontrak sponsor langsung dengan Lee, keterlibatannya dalam skandal tersebut tampaknya tidak memberikan banyak manfaat dalam meningkatkan citra mereknya.
Penggemar sepak bola dan pelanggan di sini juga meninggalkan komentar negatif di saluran media sosial I Like Chicken atau yang lebih dikenal dengan Alachi. Waralaba ayam itu mempekerjakan Lee untuk menjadi modelnya, menghabiskan lebih dari 500 juta won atau Rp 5,85 miliar. Namun pelanggan mengecam perusahaan karena tidak menghapus unggahan promosi Lee, meninggalkan komentar negatif di halaman Instagram resminya.
Pejabat industri di negara itu mengatakan perusahaan yang telah menandatangani kontrak kerja sama sponsor dengan Lee Kang-in akan mengadakan tinjauan internal mengenai apakah akan melanggar kontrak tersebut dengan memperhitungkan beratnya skandal.
“Setiap kontrak sponsorship dilengkapi dengan serangkaian klausul tentang kemungkinan penangguhan kontrak, jika model periklanannya terperosok dalam kontroversi,” kata seorang pejabat dari perusahaan lokal yang tidak ingin disebutkan namanya.
“Setiap perusahaan akan memutuskan apakah akan mempertahankan status quo atau tidak, setelah mempertimbangkan berapa lama dan seberapa serius isu tersebut menjadi berita utama,” ujar dia menambahkan.
THE KOREA TIMES | BERBAGAI SUMBER
Pilihan editor: Segini Duit yang Harus Disiapkan Real Madrid untuk Rekrut Kylian Mbappe