TEMPO Interaktif, Surabaya - Persebaya Surabaya menundukkan Arema Indonesia dengan skor 2-0 dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League di Stadion Gelora 10 November Tambaksari, Sabtu (16/1) sore. Gol pembuka tim berjulukan Bajul Ijo itu dicetak oleh Taufiq lewat tendangan jarak jauh pada menit ke-18. Striker Andi Oddang menggandakan kemenangan Persebaya pada menit ke-46.
Kedua tim bermain hati-hati di babak pertama. Namun, pada babak kedua baik Persebaya maupun Arema mengubah strateginya dengan bermain lebih terbuka. Di babak ini Arema berupaya mengejar ketertinggalan dengan menciptakan beberapa peluang emas melalui Noah Alamsyah dan Roman Chemelio.
Namun penampilan gemilang penjaga gawang tuan rumah, Syaifudin, menyebabkan usaha Arema tersebut tak membuahkan hasil. Dalam pertandingan yang disaksikan oleh 29 ribu pasang mata itu wasit Aeng Suarlan mengeluarkan tiga kartu kuning kepada Anderson da Silva dan Taufiq dari Persebaya serta Noah Alamsyah.
Pelatih Arema Robert Albert menyatakan Persebaya pantas menang karena bermain lebih efisien. Selain itu Albert juga memuji penampilan Taufiq dan Syaifudin yang bermain sangat baik. "Tim kami kurang beruntung," kata Albert.
Di sisi lain pelatih Persebaya Danurwindo menilai anak-anak asuhnya berhasil memanfaatkan peluang di tengah ketatnya pertandingan. Gol Taufiq, kata Danur, membuat Anderson dan kawan-kawan yang semula nampak tegang menjadi lebih rileks. "Kami bersyukur dapat mengalahkan Arema yang saat ini berada di puncak klasemen sementara," ujar Danur.
Sebelum laga digelar, sebuah insiden lemparan batu sempat terjadi di depan stadion dengan sasaran bus yang membawa para pemain Arema. Lemparan oleh seorang suporter Persebaya itu memecahkan kaca sebelah kiri bus. Tak ada pemain Arema yang terluka dalam kejadian itu.
Beberapa saat sebelum pertandingan dimulai, aparat Kepolisian di luar stadion juga sempat terlibat saling dorong dengan suporter yang tak bisa masuk stadion. Panitia akhirnya memasang empat televisi di depan stadion agar penonton yang tak kebagian tiket bisa menikmati jalannya pertandingan dan tidak berbuat onar.
KUKUH S WIBOWO