TEMPO.CO , Malang:Pengurus Cabang Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Malang meminta pengalihan klub Persema dilakukan secara resmi. Sebab, pengambilalihan klub sepak bola memiliki konsekuensi hukum. Termasuk tanggungan gaji pemain, offisial dan pelatih yang menunggak selama tujuh bulan sebesar Rp 1 miliar.
"Utang manajemen dulu jangan dilimpahkan ke kami," kata Sekretaris Pengcab PSSI Kota Malang, Haris Tofly, Rabu 25 September 2013. Setelah persoalan keuangan selesai, katanya, ia bersedia mengelola klub yang berjuluk Laskar Ken Arok itu. Selanjutnya, manajemen Persema akan diserahkan kepada sejumlah personil yang berpengalaman menata klub profesional.
"Kami memiliki personil yang berpengalaman dan mumpuni mengelola klub profesional," katanya. Sedangkan pendanaan klub akan menggunakan dana operasional PSSI yang diperoleh dari hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang 2013 sebesar Rp 3,5 miliar. Dana tersebut cukup untuk berlaga di kompetisi divisi 3 PSSI.
Menurutnya, selama ini Banteng Muda PSSI Kota Malang telah berkompetisi di divisi 3. Jika Persema yang diserahkan pengelolaan ke PSSI juga berada divisi 3, maka peran Banteng Muda diganti Persema. Berbeda, katanya, jika Persema berada di divisi 1 maka dibutuhkan anggaran besar.
Persema kembali ke pangkuan PSSI, katanya, akan menjadi modal bagi pembinaan usia dini. Agar memudahkan anak usia dini yang mengikuti kompetisi internal untuk disalurkan ke klub profesional. Sebab, sejak 2010 PT Singosari Sakti Indonesia mengambil alih Persema dari tangan PSSI Kota Malang.
Meski demikian, prestasi pembinaan anak usia dini di bawah Pengcab PSSI Kota Malang cukup berhasil. Sejumlah pemain memperkuat tim nasional dan mengikuti kompetisi nasional dan internasional. Total sebanyak 53 klub yang mengikuti kompetisi internal terbagi dalam empat divisi.
Sebelumnya, manajemen Persema memutuskan membubarkan klub Laskar Ken Arok. Pejabat Sementara Chief Executive Officer (CEO) PT Singosari Sakti Indonesia, Dito Arief mengaku tak mudah untuk menyelesiakan utang kepada pemain, pelatih dan offisial. Sebab, sejak awal musim lalu keungan manajemen Persema seret. PT Singosari, katanya, akan meminta ganti rugi kepada PT LPIS dan PSSI. Lantaran, kedua lembaga tersebut yang menyebabkan Persema terbelit persoalan.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler:
Serangan pada Ruhut, dari Badut Sampai Kumpul Kebo
Jadi Rebutan Klub, Kiper Ravi Pilih Timnas U-19
Kenapa Dirut TVRI Dipecat?
Capres, Duet Jokowi-JK Terpopuler di Dunia Maya
Ini Alasan Khofifah Gugat Hasil Pilgub Jawa Timur
Kampus Dijaga Preman, Mahasiswa UKI Mengamuk