TEMPO.CO, Miami - Mega bintang Real Madrid dan tim nasional Portugal, Criostiano Ronaldo, dikenal sebagai sosok yang arogan dan sombong. Akan tetapi, anggapan tersebut harus dipinggirkan terkait sikapnya yang sangat ramah dan perhatian kepada penggemarnya yang satu ini.
Ronaldo berandil besar atas tuntutan hukuman pengadilan kepada seorang mahasiswa berusia 20 tahun, Ronald Gjoka. Mahasiswa asal Kanada itu ditangkap pihak berwenang setelah masuk lapangan, ketika Madrid menghadapi Chelsea di Sun Life Stadium pada pertandingan final Piala International Champions, 8 Agustus lalu.
Dengan mengenakan kostum CR7, Gjoka masuk ke lapangan sambil melakukan selebrasi gol ala Ronaldo, yaitu berseluncur di atas lapangan dengan lutut. Kemudian mahasiswa Universitas Negeri Palm Beach itu memeluk Ronaldo sekitar satu menit, hingga polisi menggiringnya keluar lapangan.
Pemuda berdarah Albania itu menghadapi tuduhan perilaku tidak tertib dan melakukan pelanggaran dari pengadilan setempat. Setelah mengetahui tentang hal tersebut, Ronaldo ternyata langsung mengirim surat kepada jaksa penuntut umum untuk mencabut tuntutan. Pengadilan mengabulkan permintaan Ronaldo. Gjoka akhirnya terbebas dari hukuman.
"Kami sangat senang untuk mengumumkan bahwa jaksa hari ini mencabut tuduhan terhadap klien kami," kata pengacara Gjoka, Richard Hujber, seperti dilansir Eurosport, Selasa, 17 Desember 2013. "Secara khusus, kami berterima kasih kepada Ronaldo atas semua bantuan dan pertimbangan dalam masalah penting ini, yang melibatkan seorang mahasiswa muda dengan masa depan cerah."
EUROSPORT | ANTONIUS WISHNU
Berita terpopuler:
Wenger: Saya Fan Luis Suarez
AC Milan Enggan Remehkan Atletico Madrid
Erick Thohir dan Mazzarri Kompak Salahkan Wasit
Villas Boas Dipecat, Capello Latih Spurs?
Nedved Tak Antusias Hasil Drawing Liga Europa