TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Tim Transisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Cheppy Wartono, mengatakan PSIS Semarang tak lolos verifikasi calon peserta turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan. Artinya, PSIS gagal tampil di turnamen itu.
Klub berjulukan Mahesa Jenar tersebut tak lolos verifikasi lantaran enggan mengganti tujuh punggawanya yang diduga terlibat penyuapan. "Saat mereka mendaftar, kami sudah sampaikan syarat itu. Tapi PSIS Semarang ternyata keberatan dengan syarat yang kami ajukan," ujar Cheppy kepada Tempo, Rabu, 15 Juli 2015.
Cheppy menyayangkan sikap PSIS Semarang yang enggan memenuhi syarat yang diajukan Tim Transisi PSSI. Padahal, kata dia, PSS Sleman, yang terkena kasus yang sama, mau mengganti pemainnya yang sedang mendapatkan sanksi.
Selain PSIS Semarang, Cheppy menambahkan, PSPS Pekanbaru tak lolos verifikasi yang digelar Tim Transisi PSSI. "PSPS Pekanbaru tereliminasi lantaran tak kunjung mengirimkan berkas administrasi," ujarnya. Menurut dia, PSPS Pekanbaru akan digantikan oleh PS Kwarta Deli Serdang.
Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Tim Transisi PSSI akan menggelar Piala Kemerdekaan mulai 1 Agustus mendatang. Turnamen sepak bola tersebut rencananya digelar selama tiga pekan. Piala Kemerdekaan akan menggunakan format home tournament.
Setiap peserta turnamen ini akan mendapatkan match fee sebesar Rp 50 juta per pertandingan. Jumlah duit main tersebut bakal bertambah apabila klub itu mampu lolos ke babak 8 besar, yakni Rp 75 juta per pertandingan dan semifinal Rp 100 juta per pertandingan.
Tim yang menjadi juara akan mendapatkan uang tunai Rp 500 juta. Sedangkan juara kedua memperoleh Rp 300 juta.
GANGSAR PARIKESIT