TEMPO.CO, Bekasi - Bhayangkara FC dipaksa menyerah dengan skor telak 4-0 oleh Arema FC padadi babak delapan besar Piala Presiden yang digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Sabtu, 30 Maret 2019. Padahal, selama babak penyisihan, The Guardian merupakan tim paling produktif dan selalu mencetak gol.
"Kalau pertandingan seperti ini, saya tidak bisa bicara banyak. Saya cuma ucapkan selamat untuk Arema yang main lebih bagus dari Bhayangkara FC, dan bisa masuk ke semifinal," ujar pelatih Bhayangkara FC, Angel Alfredo Vera, dalam jumpa pers usai timnya kalah.
Empat gol Arema dicetak oleh Makan Konate (dua gol), Hamka Hamzah, dan Ricky Kayame. Hasil ini mengantarkan klub berjuluk Singo Edan tersebut melangkah ke babak semifinal dan akan bertemu dengan Kalteng Putra FC yang sebelumnya menang atas Persija Jakarta.
Alfredo Vera buntunya lini depan untuk mencetak gol disebabkan disiplinnya pemain belakang Arema FC. Justru ketika mendapatkan serangan balik dari Arema, skuatnya kewalahan mengatasinya sehingga tercipta gol. "Arema main sangat disiplin di belakang. Ya mungkin kita juga sedikit buru-buru dalam menyerang," ujar pelatih asal Argentina ini.
Menurut mantan pelatih Persebaya Surabaya ini, Bhayangkara FC tak bisa bermain seperti biasanya di babak penyisihan. Tiga kali di babak sebelumnya, Bhayangkara FC selalu menang. Antara lain mengalahkan Semen Padang 4-2, Mitra Kukar 2-1, dan menghajar Bali United 4-1. Bhayangkara FC menjadi satu-satunya tim yang lolos dengan poinb sempurna, dan tim paling produktif.
"Hari ini tak bisa main seperti sebelumnya. Karena itu terjadi seperti ini, kita kalah. Itulah sepak bola," ucapnya. Ia menambahkan, jajaran pelatih menuunggu situasi tenang setelah kekalahan menyakitkan dari Arema FC, lalu melakukan evaluasi untuk laga-laga selanjutnya seperti Piala Indonesia.
ADI WARSONO