TEMPO.CO, Jakarta - Ada pesta kembang api dan cahaya di ibukota Denmark, Kopenhagen, pada Rabu malam waktu setempat, 5 Agustus 2020, ketika FC Copenhagen lolos ke babak perempat final Liga Europa setelah mengalahkan tamunya, juara Turki, Istanbul Basaksehir, di Stadion Telian Parker.
Tapi, untuk bisa menembus semifinal, mereka harus melawan raksasa Manchester United di Stadion RheinEnergieS, Cologne, Jerman, Selasa dinihari, 11 Agustus 2020.
Manchester United melaju ke perempat final setelah menang 2-1 melawan klub dari Austria, LASK, sehingga Setan Merah itu meraih keunggulan agregat 7-1.
Disebabkan ada pandemi virus corona, Asosiasi Persatuan Sepak Bola Eropa (UEFA) membikin perempat final sampai final Liga Europa ini mengubah format pertandingan dari sistem gugur dengan laga kandang dan tandang menjadi turnamen di Cologne, Jerman. Masing-masing tim hanya berhadapan satu kali.
Setelah mencapai babak baru di Eropa, ada rasa optimistis di kalangan pemain dan suporter peringkat kedua Liga Denmark itu bahwa mereka akan bisa mengimbangi Manchester United.
Kalah 0-1 pada pertemuan pertama 16 besar, Copenhagen mengalahkan Istanbul Basaksehir 3-0 pada pertemuan kedua, sehingga klub dari Denmark meraih keunggulan agregat 3-1.
Jonas Wind mencetak gol pertama ketika pertandingan kedua baru berjalan empat menit dan kemudian mencetak gol kedua saat babak kedua berlangsung delapan menit.
Rasmus Falk selanjutnya mencetak gol ketiga setelah pertandingan berjalan satu jam bagi klub yang gelar liga domestiknya direbut FC Midtjylland bulan lalu.
Falk menunjukkan permainan yang menonjol di Stadion Parken. Selain tendangannya yang keras dari jarak jauh membobol gawang Basaksehir, pemain sayap kiri ini yang memberi umpan silang di mulut gawang lawan sehingga bisa ditanduk Wind untuk mencetak gol pertama.
Pemain berusia 28 tahun ini biasanya berpasangan dengan Guillermo Varela. Ia bisa menjadi ancama buat pemain bek kanan Manchester United, yang biasanya ditempati Aaron Wan-Bissaka.
Copenhagen optimistis melawan Manchester United, apalagi dengan posisi tidak diunggulkan alias underdog. “Tentu saja kami optimistis sebelum bertemu melawan Manchester United,” kata Falk di laman klub FC Copenhagen.
“Tapi, mereka sedang bagus terutama setelah masa jeda pandemi virus corona. Kami harus memburu peluang kami, tapi tidak ada keraguan bahwa United akan menjadi favorit,” Falk melanjutkan.
Manajer Copenhagen, Stale Solbakken, rekan satu tim Ole Gunnar Solskjaer, semasa menjadi pemain tim nasional Norwegia ini sangat terkenal di mata pendukung Manchescter United.
Pria berkepala plontos berusia 52 tahun inilah yang membuat Copenhagen menumbangkan Manchester United asuhan manajer Sir Alex Ferguson 1-0 pada babak utama fase grup Liga Champions 2006. Ia sempat mengasuh FC Koln dan Wolves, sebelum kembali ke Stadion Parken pada 2013.