TEMPO.CO, Jakarta - Sukses Bayern Munchen melumat Barcelona 8-2 pada laga perempat final Liga Champions Sabtu dini hari tadi tak lepas dari peran Alphonso Davies. Meskipun tak mencetak gol, dia membuat satu assist untuk gol Joshua Kimmich
Namun yang tak kalah adalah pemain berusia 19 tahun itu sukses mematikan serangan Lionel Messi cs dari sisi kiri pertahanan Bayern Munchen.
Laman resmi Bundesliga menyebut Davies merupakan pemain dari belahan Amerika Utara paling berbakat yang pernah ada. Davies merupakan pemuda berkewarganegaraan Kanada namun sebenarnya berdarah Liberia, Afrika.
Kedua orang tuanya, Victoria dan Debeah Davies terusir dari negaranya karena perang sipil yang berkecamuk di sana pada awal 2000-an. Mereka harus pergi mencari tempat yang aman dan layak bagi anak-anaknya
"Anda harus berjalan melewati mayat-mayat untuk mencari makanan," kata Victoria menceritakan kondisi di Liberia saat itu.
"Itu sangat sulit, itu sangat berbahaya," ujar sang ayah. "Sangat sulit untuk bertahan hidup di sana karena satu-satunya cara untuk bertahan terkadang adalah anda harus terus menenteng senjata. Dan kami tak memiliki minat untuk menembakkan senjata itu."
Kondisi perang saudara itu membuat Victoria dan Debeah harus hengkang ratusan mil menuju kamp pengungsian di Kota Buduburam, di bagian timur Ghana. Di sanalah akhirnya Victoria melahirkan Alphonso kecil.