Kini Alphonso Davies bukan lagi pemain Victoria Whitecaps. Dia telah menjadi pemain muda luar biasa yang bermain untuk Bayern Munchen. Robinson pun tak menyesali telah melepas pemainnya itu ke Munchen pada Januari 2019 lalu. Alasannya, bermain di klub besar seperti Bayern Munchen merupakan mimpi Alphonso sejak dulu.
"Dia telah membuktikan bahwa impian bisa menjadi kenyataan," kata Robinson.
Pelatih Bayern Munchen saat itu, Niko Kovac, langsung memberikan kepercayaan kepada Davies. Hanya lima laga yang dibutuhkan Davies untuk mencetak gol pertamanya saat Bayern Munchen menghadapi Mainz pada Maret 2019.
Davies pun tercatat sebagai pemain termuda yang pernah mencetak gol untuk Bayern Munchen dalam 20 tahun terakhir. Musim perdananya berseragam FC Hollywood pun berakhir manis karena mereka berhasil menjadi juara Bundesliga dan Piala Jerman.
Baca juga: Barcelona Dipermalukan di Liga Champions, Sampai Kapan Messi Bisa Bersabar?
Musim ini, performa Davies semakin menjadi. Pergantian pelatih dari Niko Kovac ke Hans Dieter Flick tak membuat dia kehilangan posisi, bahkan terus menjadi pilihan utama setelah si pelatih memutuskan menggeser David Alaba ke posisi bek tengah.
Strategi itu cukup berhasil. Kecepatan Alaba dan Davies membuat lini belakang Bayern Munchen saat ini menjadi salah satu yang terbaik di dunia dalam mengantisipasi serangan balik cepat.
Buktinya, Sergi Roberto dan Lionel Messi yang beroperasi di sisi kiri pertahanan Bayern Munchen tak berkutik pada laga dini hari tadi. Akan tetapi tantangan besar masih menanti Alphonso Davies dan Bayern Munchen musim ini.
Mereka masih harus menghadapi hadangan Manchester City yang kemungkinan besar akan menjadi lawan mereka di babak semifinal Liga Champions. Pada partai final, PSG atau RB Leipzig siap menanti Bayern Munchen jika lolos dari hadangan Manchester City.
THE SUN| BUNDESLIGA