TEMPO.CO, Jakarta - Toni Kroos mengucapkan selamat tinggal secara emosional kepada para pendukung Real Madrid dalam laga melawan Real Betis, yang berakhir 0-0, di Santiago Bernabeu, Minggu dinihari, 26 Mei 2024.
Dalam laga yang tiketnya terjual habis itu, Kroos memainkan pertandingan kandang terakhirnya setelah menjalani satu dekade yang luar biasa bersama klub raksasa Spanyol tersebut. Ia masih akan tampil di final Liga Champions, lalu pensiun setelah memperkuat Timnas Jerman di Euro 2024.
Hasil imbang tanpa gol dengan Real Betis dalam laga terakhir itu sudah tidak berpengaruh. Real sudah menjadi juara La Liga dan semua tempat di kualifikasi dan degradasi Eropa telah ditentukan. Karena itu pertandingan ini semata untuk melepas kepergian Kroos, pemain yang kini berusia 34 tahun.
Kroos merupakan salah satu pemain tersukses di Real Madrid. Ia telah membuat 464 penampilan dan membantu mereka meraih lebih dari 20 trofi utama termasuk empat Piala Eropa.
Ia menahan air mata saat berjalan menuju lapangan melalui koridor yang dibentuk oleh rekan-rekan setimnya, yang mengenakan jersey nomor delapan. Para penggemar mengangkat bendera raksasa dengan wajahnya dan tulisan "Terima kasih, legenda" yang menutupi tribun selatan.
Pada menit ke-85, Kroos akhirnya menangis setelah menerima tepuk tangan meriah ketika ia digantikan. Ia memeluk ketiga anaknya yang juga menangis di pinggir lapangan.
Pertandingan sempat terhenti selama beberapa menit ketika Kroos memeluk setiap rekan setim dan pelatihnya. Setelah wasit meniup peluit akhir pertandingan, Kroos, keluarga dan rekan-rekan setimnya melakukan putaran penghormatan saat para pendukung memberikan penghormatan selama hampir 30 menit.
Toni Kroos dilempar ke udara setelah pertandingan terakhirnya sebagai pemain Real Madrid. REUTERS/Ana Beltran
"Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada semua Madridisme, kepada klub, kepada rekan-rekan setim, kepada stadion ini," ujar Kroos kepada wartawan.
"Saya selalu merasa seperti di rumah sendiri selama 10 tahun ini. Saya tidak bisa meminta lebih. Itu adalah 10 tahun yang tak terlupakan.”
"Saya cukup kuat sampai saya melihat anak-anak saya, momen itu telah membunuh saya," kata Kroos.
Gladi Resik Liga Champions
Real mengakhiri musim La Liga dengan memuncaki klasemen dengan 95 poin, unggul 13 poin dari rival bebuyutannya Barcelona di posisi kedua. Mereka akan menghadapi Borussia Dortmund pada hari Sabtu mendatang di partai final Liga Champions.
Manajer Carlo Ancelotti menggunakan pertandingan ini sebagai gladi resik untuk final Liga Champions, dengan menurunkan tim yang akan berlaga di laga melawan Dortmund.
Real mendominasi dan Dani Carvajal dan Vinicius Jr melewatkan beberapa peluang bagus sebelum satu tendangan Ferland Mendy masih melenceng dari garis gawang.
Penjaga gawang Real, Thibaut Courtois, yang tampil sebagai starter untuk keempat kalinya setelah pulih dari cedera lutut yang serius, melakukan dua penyelamatan gemilang. Salah satu penyelamatannya dilakukan dengan satu tangan untuk menggagalkan peluang-peluang dari jarak dekat dari Ayoze Perez dan Juan Miranda di babak kedua.
REUTERS
Pilihan Editor: Xavi Hernandez Keluarkan Pernyataan setelah Dipecat Barcelona, Simak Selengkapnya