TEMPO.CO, Jakarta - Jarum jam menunjukkan 10 menit jelang pukul 08.00 WIB. Para pemain Persija Liga Prima Indonesia (LPI) sudah berlari-lari kecil di Lapangan Sutasoma 77, Kompleks TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 26 Agustus 2013.
Berkostum dominan biru gelap dengan corak putih-hitam membujur dari bahu ke pinggang, para pemain dengan riang mengikuti instruksi Saifullah Fauzi, pelatih yang memimpin sesi pemanasan itu. Mereka tak memedulikan sinar mentari yang mulai menyengat kulit.
Kelakar pun mewarnai sesi latihan tersebut. Menyadari kehadiran Tempo, seorang dari mereka berucap, ”Eh, ada wartawan, ayo, ayo yang serius latihan.”
Di pinggir lapangan, Antoni bersiap menyiapkan satu kotak pendingin (ice box) air mineral dalam kemasan gelas plastik 240 mililiter. Antoni adalah pembantu umum yang biasa menjadi langganan tim nasional dalam berbagai pertandingan. Seusai berlari cepat enam meter seperti yang diperintahkan pelatih, para pemain menenggak air mineral yang disiapkan Antoni.
Tak diberi kesempatan lama untuk minum, para pemain diminta kembali ke tengah lapangan untuk latihan penguasaan bola dan finishing, sementara tiga orang penjaga gawang berlatih tersendiri di sudut lapangan. Tiga pelatih mengawasi dari pinggir lapangan sambil memberikan instruksi.
“Kami siap tempur," kata pelatih tim, Untung Sugiarto, kepada Tempo yang menemuinya seusai latihan. Untung menjawab pertanyaan dengan lancar mengenai kesiapan timnya menghadapi putaran kedua LPI yang berlangsung mulai 4 September 2013 mendatang.
Beberapa hari lalu, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan Liga Prima tetap bergulir di tengah permintaan sejumlah klub supaya kompetisi LPI dibubarkan. Wacana pembubaran mencuat lantaran sebagian klub mengalami kesulitan duit untuk melanjutkan kompetisi.
Sebenarnya, bergulir atau tidaknya putaran kedua LPI tak berpengaruh pada Persija. Para pemainnya tetap bersemangat berlatih. Sebab, pada 9 September mendatang mereka akan tampil pada kejuaraan tahunan Piala Panglima TNI. Kejuaraan ini diikuti persatuan-persatuan sepak bola di lingkungan tentara.
“Kalau kompetisi berlanjut, ya syukur. Kalau enggak, ya itu terserah LPIS (PT Liga Prima Indonesia Sportindo, operator LPI),” kata kapten tim, Ferdi Mose. ”Kalau LPI lanjut, kami senang karena pembinaan pemain akan berlanjut. Tapi kalaupun tidak, sebagai kesatuan, kami tetap bermain.”
Komentar itu dapat dimaklumi, karena seratus persen pemain Persija itu merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mereka tergabung dalam Persatuan Sepak Bola TNI Angkatan Udara (PSAU). Semua pemain mendapat gaji dari kesatuan TNI.
“Gaji kami jelas. Jadi tidak ada yang perlu kami keluhkan,” kata Ferdi. ”Kami happy-happy saja.”
Lebih lagi, pemain-pemain PSAU mendapat fasilitas lumayan. Mereka menempati mes pemain dua lantai yang jaraknya hanya sepuluh langkah dari lapangan tempat mereka berlatih. Mereka juga mendapat jatah makan secara teratur dan dengan bebas dapat menggunakan alat-alat kebugaran yang tersedia di mes itu.
Pada putaran pertama lalu, Persija IPL tak mencatat hasil bagus. Mereka menjadi juru kunci klasmen dengan hanya mengantongi empat poin. Dari 15 pertandingan, mereka hanya sekali menang dan sekali seri.
Menurut Untung, terpuruknya Persija IPL dikarenakan kurangnya materi pemain dibandingkan dengan klub lain yang diperkuat pemain asing. ”Pemain pelapis kami juga kurang,” ujarnya. ”Pada putaran pertama kompetisi lalu, kami bertanding ke luar kota hanya dengan satu pemain cadangan. Itu pun untuk kiper.”
Untuk itu, kata Untung, pihaknya berencana mendaftarkan pemain tambahan untuk berlaga dalam lanjutan LPI. Pemain tambahan itu akan direkrut dari anggota PSAU lain. Saat ini, total anggota PSAU 27 pemain. ”Saat melawan PSLS Lhokseumawe nanti, kami akan membawa 17 pemain,” ujarnya.
Ofisial tim, Gatot Susanto, mengatakan bahwa timnya telah berlatih sejak libur kompetisi. ”Pada bulan puasa kami juga berlatih, dua kali sepekan, seusai shalat Tarawih,” ujarnya. Saat Lebaran Idul Fitri lalu, para pemain diberi libur sepekan. Setelah itu, mereka berlatih kembali. Sejak itu, mereka berlatih pada pagi dan sore hari.
Cornelius Sergius Geddy, penyerang Persija, berharap timnya tak lagi menghuni juru kunci pada putaran kedua nanti. Ia optimistis pemain Persija bertambah banyak. “Sebagian besar adalah pemain yang sudah bersama-sama delapan tahun terakhir,” kata mantan penyerang Persisam Putra Samarinda dan Bontang FC itu.
GADI MAKITAN
Topik terhangat:
Konser Metallica | Suap SKK Migas | Sisca Yofie | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat
Berita terpopuler:
Metallica Hanya Minta 7 Pertanyaan
Undang Metallica, Setiawan Djodi Dimarahi Pak Harto
Metallica Cuci Muka di Hotel Bidakara
Jokowi Datang, Penonton Metallica Heboh
Nonton Metallica, Jokowi Dikawal Provos