Sepak bola gajah tak hanya terjadi di level klub, tapi juga di tim nasional. Ini terjadi saat tim nasional Indonesia menghadapi Thailand dalam laga terakhir babak penyisihan grup Piala Tiger--sekarang Piala AFF--di Vietnam, 31 Agustus 1998.
Indonesia dan Thailand saat itu berada di Grup A. Indonesia berada di puncak grup dan Thailand menduduki peringkat kedua. Kedua tim sudah sama-sama memastikan diri lolos ke babak selanjutnya.
Namun baik Indonesia maupun Thailand tak ingin lolos sebagai juara grup. Sebab, itu akan membuat mereka menghadapi tuan rumah, Vietnam, yang menjadi runner-up di Grup B.
Vietnam saat itu cukup ditakuti. Tak hanya karena kualitas para pemainnya, tapi juga lantaran para pendukung Vietnam begitu fanatik. Dibanding melawan Vietnam, Thailand dan Indonesia merasa lebih baik menghadapi Singapura, yang menjadi juara Grup B.
Sesuai dengan aturan, juara Grup A akan berhadapan dengan runner-up Grup B dan runner-up Grup A akan menghadapi juara Grup B. Nah, Indonesia mengincar posisi runner-up di Grup A, sehingga bisa terhindar dari Vietnam.
Untuk itu, mereka pun memainkan sepak bola gajah saat menghadapi Thailand. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Thong Nat, Ho Chi Minh City, saat itu berjalan lambat. Saat skor sudah 2-2, Thailand enggan mencetak gol lagi.
Maklum, mereka hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos dari babak grup sekaligus terhindar dari Vietnam di putaran final. Namun mereka kecele. Sebab, pemain Indonesia, Mursyid Effendy, melakukan gol bunuh diri.
Walhasil, skor menjadi 3-2 untuk kemenangan Thailand. Dengan begitu, Indonesia lolos sebagai runner-up dan terhindar dari pertemuan dengan Vietnam.
Namun baik Indonesia maupun Thailand sama-sama tersingkir di perempat final. Tak hanya itu, AFC pun menjatuhkan denda sebesar US$ 40 ribu kepada Indonesia.
BERBAGAI SUMBER | DWI AGUSTIAR
Berita Lain
Drogba Gol Lagi, Chelsea Kalahkan Shrewsburry
Balotelli Antar Liverpool Singkirkan Swansea
Persebaya Kritis, Rahmad Darmawan Tetap Optimistis