TEMPO.CO, Jakarta - Erupsi anak Gunung Rinjani berpotensi mengganggu penyelenggaraan laga babak penyisihan turnamen Piala Jenderal Sudirman yang akan digelar di Bali, mulai 15 November 2015. Mahaka Sports and Entertainment sebagai operator turnamen tersebut sudah menyiapkan beberapa alternatif untuk mengatasinya.
Direktur Mahaka Sports Hasani Abdulgani mengatakan dirinya masih berpikir positif eruspi yang terjadi itu tidak mengganggu penyelenggaraan turnamen Piala Jenderal Sudirman. "Saya sudah dapat kabar bandara di Bali sudah mulai dibuka lagi. Pertandingan di Bali baru digulirkan pada 15 November nanti, semiga sudah tidak ada lagi," ujarnya, saat jumpa wartawan di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Jumat 6 November 2015.
Meski begitu, Hasani mengaku telah menyiapkan beberapa alternatif solusi apabila pertandingan batal digelar di Bali karena adanya dampak erupsi itu. "Alternatifnya bisa dipindahkan ke Solo atau ke Bandung, tetapi jika tempat dipindah kemungkinan grupnya juga akan dirombak," tuturnya.
Dalam rapat bersama manajer tim pada Jumat malam, 6 November 2015, Hasani akan membahas beberapa solusi apabila terjadi perpindahan dari Bali ke kota lain. "Nanti isu soal ancaman Rinjani akan saya lempar agar bisa ditanggapi," kata dia.
Apabila pindah ke Solo, Hasani menuturkan, penonton tentunya akan kurang karena tim tuan rumah tidak ikut bermain. Jika di Bandung, lanjut dia, ada kemungkinan tim yang ditukar tempat. "Kalau itu terjadi akan ada perombakan grup. Kalau itu terjadi, kami akan melakukan perombakan secepatnya," kata dia.
Babak penyisihan grup turnamen Piala Jenderal Sudirman sejak semula sudah ditentukan digelar di tiga kota, yaitu Malang, Bali, dan Surabaya. Sebanyak 15 peserta turnamen sudah dibagi dalam tiga grup. Grup Malang diisi Arema Cronus, Persegres Gresik, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, dan PBR. Grup Bali terdiri dari Bali United, Persipura Jayapura, Semen Padang, PSM Makasar, dan Mitra Kukar. Grup Surabaya dihuni Surabaya United, Persib Bandung, Persela Lamongan, Pusamania Borneo FC, dan PS TNI.
RINA WIDIASTUTI