TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni atau yang akrab disapa Bung Kusnaeni mengungkapkan ada dua hal yang mendasari sanksi ringan FIFA untuk Indonesia setelah dicabutnya status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Hal pertama, menurut Kusnaeni, kegagalan Indonesia menyelenggarakan Piala Dunia U-20 dianggap FIFA bukan sebagai kesalahan yang fatal. Justru ada aspek lain yang membuat sanksi dijatuhkan kepada Indonesia.
"Memang ada intervensi dari sejumlah kepala daerah, tapi secara nasional FIFA menganggap pemerintah Indonesia masih punya komitmen yang kuat," kata dia kepada saat dihubungi Tempo, Jumat, 7 Maret 2023.
"Tapi masalahnya waktu itu kan Indonesia menetapkan syarat dan ketentuan yang berlaku (di sini), kalau Indonesia tuan rumah, Israel tidak boleh menaikkan bendera. FIFA tidak mau karena itu dianggap bagian dari diskriminasi," kata Kusnaeni menambahkan.
Menurut pria yang juga aktif sebagai komentator sepak bola, terutama Liga 1 itu, diskriminasi merupakan hal yang sangat ditentang FIFA. Syarat dari Indonesia dianggap sebagai diskriminasi terhadap salah satu peserta Piala Dunia U-20.
Lebih lanjut, hal kedua yang mendasari sanksi ringan FIFA untuk Indonesia, kata Kusnaeni, blueprint sepak bola nasional. Indonesia dinilai sebagai negara yang bermasalah dengan transformasi, terlebih setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Namun, Kusnaeni beranggapan bahwa FIFA melihat Indonesia masih mempunyai komitmen untuk mewujudkan rencana tersebut. Karena itu akhirnya badan sepak bola dunia itu juga mau memberikan bantuan.
"Indonesia di mata FIFA masih dianggap serius melakukan transformasi, setidaknya itu tercermin dari blueprint yang dibawa (Ketua Umum PSSI) Pak Erick Thohir ketika bertemu Infantino," ucapnya.
"Blueprint ini tampaknya cukup meyakinkan FIFA bahwa Indonesia serius serius berbenah, tidak hanya urusan infrastruktur, tapi juga sumber daya manusia, tata kelola kompetisi, (dan) pengembangan usia muda," kata Bung Kusnaeni.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris, Prancis, pada Rabu pekan ini. Ia mengatakan bahwa FIFA hanya memberi sanksi administratif kepada PSSI.
"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini kami masih terus melanjutkan program transformasi sepak bola bersama FIFA," ujar Erick Thohir dikutip dari keterangan resmi PSSI.
Pilihan Editor: Terhindar dari Sanksi Berat FIFA, PSSI Diminta Segera Wujudkan Blueprint Transformasi Sepak Bola